Minggu, 28 Agustus 2016

Masalah Penuaan dan Penyakit Migrain

Masalah Penuaan dan Penyakit Migrain - Penuaan adalah fakta kehidupan. Mendapatkan berarti lebih tua meningkatkan kelemahan dan kerentanan terhadap penyakit, tetapi juga dapat menjadi keuntungan untuk migren (orang-orang yang mengalami sakit kepala migrain). Hanya 2-10% dari populasi lansia mengalami migrain (sebagai lawan hingga 28% dari orang dewasa di bawah 65), dan wanita lanjut usia masih lebih mungkin untuk memiliki mereka daripada rekan-rekan pria mereka.



Penuaan dan Penyakit Migrain

 
Migrain dapat terjadi pada semua usia, tetapi mereka mencapai puncaknya sekitar usia 40. frekuensi serangan migren setelah 40 penurunan bagi kebanyakan orang. Banyak penderita migren yang telah menderita dengan kondisi ini selama bertahun-tahun mengalami penurunan frekuensi dan tingkat keparahan serangan setelah usia 55.

Sekitar dua pertiga dari penderita migren berhenti memiliki serangan sama sekali dengan usia 65 tahun Pasien di atas 65 tahun yang masih memiliki migrain laporan menurun drastis keparahan, durasi, dan frekuensi serangan mereka. Mereka juga cenderung mengalami gangguan pencernaan yang menyertai migrain pada orang muda.

Menariknya ke semua kabar baik ini adalah bahwa orang dewasa lebih dari 65 tahun yang menderita migrain lebih mungkin dibandingkan pasien yang lebih muda untuk mengalami cacat karena penderitaan mereka. Banyak dokter yang tidak nyaman dengan mengobati warga senior untuk migrain karena metode terapi yang digunakan pada orang yang lebih muda sering tidak diuji untuk keselamatan pada pasien yang lebih tua.

Kondisi tambahan dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati mereka memperumit masalah. Usia yang lebih mungkin pada satu atau lebih obat resep dan setiap obat baru meningkatkan risiko efek samping obat. Kemungkinan ini membuat beberapa dokter enggan untuk menawarkan migren senior yang bantuan farmasi.

Timbulnya migrain setelah usia 50 sangat langka dan harus diselidiki dengan dokter untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab sekunder. Late onset tidak mengesampingkan migrain (hanya sepertiga dari sakit kepala senior karena kondisi sekunder) tapi itu membuat kecil kemungkinan.

Antisipasi Penyebaran Penyakit Malaria

Antisipasi Penyebaran Penyakit Malaria - Kendati baru satu warga yang positif terjangkiti penyakit Malaria. Namun Dinas Kesehatan Sleman menyatakan tetap siaga terhadap penyakit Malaria. Sebab penyebaran malaria yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo sewaktu-waktu bisa saja menyebar ke Sleman.





Penyakit Malaria



"Kami siap siaga untuk segala jenis penyakit menular, termasuk penyakit Malaria. Memang di Sleman belum mengakibatkan kejadian luar biasa. Hanya satu yang positif itu pun karena kambuh dan mendapatkan saat berada di Kalimantan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Mafilindati Nurani saat di kantornya.

Menurut Maflindati, penyebaran penyakit malaria belum meningkat signifikan dikarenakan masih terkendalinya penyebaran nyamuk Anopheles yang ada di Sleman. ”sepanjang tahun 2010 lalu hanya ada 14 kasus. Pada tahun 2009 ada 12 kasus. Sleman sendiri pernah mengalami kejadian luar biasa (KLB) Malaria pada tahun 2003 lalu,” Jelasnya

Pada tahun 2011 ini ada laporan tujuh warga yang terkena Malaria. Namun setelah ditelusuri ternyata hanya satu yang positif. ”Warga yang terkena ini merupakan warga kecamatan Minggir yang dulu pernah di Kalimantan dan terkena disana. Sedangkan enam warga lainya setelah dilakukan penelusuran, ternyata suspect,” katanya.

Perkembangan Malaria sendiri menyukai tempat-tempat  pada kondisi yang lembab, semak-semak dan menyukai hewan tidak berbulu seperti sapi dan kambing. Ini berbeda dengan nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah yang menyukai air jernih dan menyukai manusia.

Menurut Maflindati, cara pencegahan dan memberantas penyakit malaria, adalah dengan memutus siklus hidup parasit malaria yang ada dalam darah manusia yang terinfeksi malaria. Diantaranya dengan cara mencari penderita malaria kemudian mengobati orang yang terkena malaria dengan mendatangi penderita ke fasilitas pelayanan kesehatan. Namun menjaga lingkungan tetap bersih merupakan langkah yang terbaik.

Maflindati menghimbau, bagi masyarakat yang terkena Malaria, sebaiknya segera memeriksakan diri. Selain itu harus segera melaporkan. "Ini sebagai langkah cepat untuk penangganan dan penelusuran," kata dia
Biasanya tanda-tanda umum penyebaran penyakit malaria ini bisa terlihat dengan kondisi tubuh mengalami demam disertai menggigil. Masa inkubasi penyakit malaria sendiri bisa beberapa hari, bahkan bulan yang kemudian muncul tanda seperti demam, linu persendian, dan tampak pucat di wajah.


















Baca juga http://www.imoonwalk.com/2016/08/06/cara-mencegah-gangguan-batu-kemih/

Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Bidang Penanggulangan Penyakit Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Hindarti Wilujeng mengatakan, untuk alokasi dana seluruh pemberantasan penyakit menular salah satunya Malaria mencapai 1,3 miliar pada tahun 2011 ini. ”Dana ini untuk seluruh pemberantasan penyakit selama satu tahun ini. Namun saat ini, persedian obat-obatan memang masih mencukupi. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," jelas dia.

Pembentukan Keluarga Sehat Berkualitas

Untuk memotivasi masyarakat, khususnya kaum ibu, dalam melaksanakan pembangun yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan keluarga, Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan monitoring program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).

Program UP2K dikembangkan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar mampu mengembangkan prakarsa dan kesejahteraannya dengan menjalankan peran dari Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) , Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dalam pembangunan keluarga berkualitas.








Bupati Sleman yang diwakili Kepala Bagian Kesra, Harjito pada acara Monitoring UP2K Tingkat Provinsi di Balai Desa Sendangsari, Kecamatan Minggir, Sleman, mengatakan, kaum ibu sangat diharapkan lebih berperan dalam ketiga program tersebut. Hal tersebut merupakan salah satu sumberdaya pembangunan yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter suatu bangsa.











Lihat juga http://www.applicationbazar.info/tips-memilih-vitamin-untuk-perawatan-rambut-sehat

Dikatakan, saat ini masih banyak keluarga yang menghadapi berbagai kendala dan hambatan untuk dapat hidup sejahtera dan berkualitas. ”Adanya monitoring ini nantinya dapat diketahui kendala yang dihadapi masyarakat dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas. Dalam hal pendidikan anak, PAUD lah yang memegang peranan penting. Sementara mengenai kesejahteraan keluarga, maka UPPKS dan PKK memiliki kontribusi yang besar,” ujarnya. Terlebih saat ini kita dihadapkan pada bertambahnya masyarakat miskin karena erupsi bencana Merapi.

Sedangkan Ketua Penggerak PKK Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan, Kabupaten Sleman tiap tahun telah mengandalkan modal UP2K yang ditujukan agar pengelolaan dana dapat berkembang dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Lebih lanjut Kustini mengharapkan, dengan adanya monitoring dari Tim Penggerak PKK Provinsi DIJ, akan memberikan semangat dan memotivasi masyarakat di Sleman untuk lebih berinovasi dan berkreasi, sehingga dapat menambah pendapatan dan peningkatan ekonomi keluarga.

Sementara itu Ketua Tim Monitoring UP2K Provinsi DIJ,  Condro Kusumo menjelaskan, monitoring yang dilaksanakan ini merupakan program kelompok kerja (Pokja) II yang bertujuan untuk memberikan jalan keluar bagi perajin dalam memasarkan hasil-hasil warga, sehingga akan dikenal dan diminati oleh pembeli dari luar daerah.

Dikatakan, modal yang diperbantukan melalui UP2K PKK untuk desa Sendangsari pada tahun anggaran 1985/1986 hanya sebesar Rp 4.750.000 dan ternyata pada tahun 2010/2011 telah berkembang menjadi Rp 29.600.000. ”Tentunya dengan UP2K ini nantinya akan mampu memberikan motivasi bagi penggerak PKK di kawasan lainnya,” imbuhnya.